Malam kemarin saya 'diserang' sama kata-kata yang sejujurnya saya benci mendengarnya. Sangat memojokkan saya. Huh, mengesalkan sekali mendengar kata-kata itu darimu, kawan! But it was alright, bagaimanapun kalian masih ada di sini, di dekat saya. Saya bersyukur atas itu.
Jadilah, hari ini saya mulai dengan pikiran kurang enak. Meski begitu, saya harus tetap segar untuk bangun pagi dan beraktivitas. Ini hari terakhir saya bertugas jadi operator pendaftaran mahasiswa lama (PML) ITB. Berdasarkan rekapitulasi pendaftar sih, diperkirakan hari ini tidak akan sesibuk dua hari sebelumnya.
Dan yak, memang benar. Pendaftarnya jauh lebih sedikit dari kemarin. Malah di waktu-waktu tertentu bisa dibilang sepi. Jadi bisa ngobrol sana-sini,
browsing-browsing, chatting-chatting. Wah, malah bosan saya. Makanya saya beberapa kali keluar. Buang air kecil, duduk-duduk di himpunan bentar, ngobrol sama orang-orang, ke bank --nabung. He, maafkan saya yah, koordinator :D.
Ngomong-ngomong, sebenarnya ada 'sesuatu' yang saya ingin lakukan sejak dua hari yang lalu. Tapi ternyata kesempatan yang ada cuma hari ini. Sulit sekali keadaannya. Dan sampai hampir penghujung hari tampaknya saya akan gagal.
Untunglah… selalu ada momen, yang walaupun sempit tapi itu mungkin satu-satunya yang saya punya. Ide, improvisasi, dan ketenangan adalah hal-hal yang penting untuk mengeksekusi momen ini, haha… ngomong apa sih saya :p. Yah, baguslah akhirnya saya berhasil melakukan 'sesuatu' itu. Saya menyudahi hari dengan menyenangkan. Sangat menyenangkan… :).
Terima kasih ya atas waktunya. Saya sangat menikmati saat-saat tadi :).
Lanjut. Malam sudah menunggu saya di depan mata. Masih bingung sebenernya mau ngapain ya malam ini. Oke, saya memutuskan untuk pergi ke gerai
SONY yang waktu itu saya lihat sekilas waktu jalan-jalan sama teman. Saya ingin lihat-lihat
micro Hi-Fi (lihat-lihat aja, hehe). Gerai itu letaknya di jalan Braga. Salah satu jalan yang cukup terkenal di Bandung.
Sampai di jalan itu, saya melewati
Braga City Walk. Ramai, ada acara musik di situ. Jalan sedikit lagi, mulai terlihat papan besar bertulis
SONY. Tapi… ternyata gerai itu sudah tutup. Malangnya saya T_T.
Ya sudah, saya berjalan balik. Dari jalan Braga, ke jalan Suniaraja, berbelok melewati trotoar depan hotel Kedaton. Saya berjalan dan melihat ke kereta yang berjalan pelan di atas jembatan. Saya memandangi banyak mata yang melihat ke luar. Mungkin itu pesan perpisahan untuk Bandung. Mungkin juga ucapan 'sampai nanti' atau 'sampai jumpa lagi'. Pemandangan yang menarik.
Akhirnya saya malah keasyikan berjalan --sebenarnya sih karena saya bingung mau naik angkot apa dan dari mana :p. Enak juga jalan-jalan malam, melihat kilau-kilau lampu, melihat kendaraan yang berlalu-lalang. Dan sampailah saya di jalan Wastukencana. Saya melihat jam di ponsel: hampir jam 7. Di depan saya, ada sebuah mesjid megah. Wah! Ternyata saya belum shalat maghrib! Maka buru-burulah saya masuk mesjid itu dan shalat maghrib.
Saya terkagum-kagum melihat atap mesjid ini. Bentuk rangkanya, cahaya lampunya, dan lampu kristalnya… sungguh menawan. Belakangan, begitu saya keluar mesjid, baru saya ketahui nama mesjid ini:
Masjid Raya Al-Ukhuwwah.
Setelah sekalian shalat Isya', saya lanjutkan berjalannya. Sebenarnya saya sudah bisa mencari angkot pulang, tapi entah kenapa saya ingin berjalan kaki saja dulu. Saya melalui jalan Aceh, belok kiri ke jalan Merdeka, melewati keramaian PBI (Plaza Bandung Indah), Gramedia, dan teman-temannya. Terus saya berjalan lurus menanjak sampai di depan hotel Holiday Inn, lalu akhirnya saya berhenti berjalan dan naik angkot pulang.
Hari ini cuma hari biasa, tapi… terasa menyenangkan.
Sepertinya hidup ini sudah terasa bahagia hanya dengan hari yang seperti ini.
Terima kasih untuk Tuhan; dan sekali lagi terima kasih buat dia juga. Atas waktu dan beberapa senyum.
:)